ABSTRAK
Studi ini mengeksplorasi bagaimana konservasi warisan pertanian dan pengembangan pariwisata memengaruhi kesejahteraan masyarakat dari perspektif pembangunan berkelanjutan. Makalah ini menggunakan studi kasus metode campuran dari teras Ziquejie di Provinsi Hunan, Tiongkok, untuk menganalisis karakteristik spasio-temporal kesejahteraan masyarakat di situs pariwisata warisan. Dengan mengintegrasikan analisis spasial dan temporal dari kesejahteraan subjektif dan objektif penduduk di empat desa, kami mengonseptualisasikan kesejahteraan masyarakat sebagai proses sosio-spasial yang dinamis. Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara, yang menangkap enam dimensi kesejahteraan: ekonomi, sosial dan relasional, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan dimensi konservasi dan pembangunan. Hasilnya menemukan bahwa pengembangan pariwisata menimbulkan respons yang lebih bervariasi dan sensitif dari penduduk daripada konservasi warisan, terutama di daerah dengan intensitas pariwisata yang lebih tinggi. Khususnya, desa-desa dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi menganggap pariwisata dan konservasi warisan berdampak negatif pada dimensi kesejahteraan tertentu. Temuan-temuan ini mengajukan implikasi kebijakan termasuk perlunya kebijakan pembangunan pedesaan untuk secara proaktif dan kontekstual menangani interaksi yang kompleks dan terkadang berlawanan dengan intuisi antara kesejahteraan masyarakat, pelestarian warisan, dan pengembangan pariwisata.
Dampak Konservasi Warisan Budaya dan Pengembangan Pariwisata terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Warisan Pertanian dari Perspektif Pembangunan Berkelanjutan
