ABSTRAK
Mengintegrasikan kesadaran ekologis ke dalam kurikulum desain seni lingkungan menjawab kebutuhan untuk menggabungkan praktik artistik dengan keberlanjutan lingkungan, yang bertujuan untuk menumbuhkan seniman yang sadar secara kreatif dan lingkungan. Studi ini mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip ekologis dapat meningkatkan keterlibatan siswa dengan isu-isu keberlanjutan melalui seni mereka. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini menargetkan siswa dan instruktur dalam program desain seni lingkungan, mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari Januari hingga Maret 2024. Kuesioner yang dibagikan kepada 600 siswa menghasilkan 562 tanggapan yang valid, sementara 63 pendidik berpartisipasi dalam wawancara. Data dianalisis menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) dan Non-Versioned Information, Versatile Outcomes (NVivo). Hasil menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kesadaran lingkungan siswa, seni yang berfokus pada keberlanjutan, motivasi, sikap terhadap praktik berkelanjutan, dan pemikiran kritis. Selain itu, analisis kualitatif mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh para pendidik, seperti keterbatasan waktu dan sumber daya, di samping faktor-faktor seperti relevansi dunia nyata dan keterlibatan masyarakat yang meningkatkan keterlibatan siswa. Temuan ini menyoroti bagaimana reformasi kurikulum dapat menggabungkan pendidikan seni dengan pengelolaan lingkungan, menawarkan landasan bagi pendidikan seni berbasis keberlanjutan di masa depan.
Mengintegrasikan Kesadaran Ekologis ke dalam Pendidikan Desain Seni Lingkungan: Dampak pada Keterlibatan Siswa, Praktik Keberlanjutan, dan Pemikiran Kritis
