ABSTRAK
Artikel ini menantang penjelasan kutukan sumber daya yang berlaku atas kegagalan Kolombia untuk mencapai pembangunan inklusif melalui kekayaan sumber daya alamnya. Artikel ini berpendapat bahwa keseimbangan kekuatan yang berkembang secara historis merupakan akar dari kegagalan kelembagaan untuk mencapai pertumbuhan nilai tambah yang lebih tinggi. Dengan menganalisis perkembangan nasional, transnasional, spasial, dan geografis yang memengaruhi saling ketergantungan antara kekuasaan dan lembaga, artikel ini menemukan bahwa penyelesaian politik Kolombia, di mana elit pemilik tanah dan aktor internasional memegang kekuasaan yang signifikan dan negara memiliki kapasitas yang terbatas, menjelaskan hasil pembangunan yang mengecewakan. Struktur kekuasaan ini telah menyebabkan fokus pada sektor-sektor dengan produktivitas rendah dan kegagalan untuk secara efektif menyalurkan sewa sumber daya ke dalam kegiatan-kegiatan bernilai tinggi, yang mengabadikan posisi Kolombia di ujung bawah rantai nilai global. Artikel ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang interaksi yang kompleks antara kekuasaan, lembaga, dan tata kelola sumber daya dalam membentuk hasil pembangunan ekonomi.
Tata Kelola Sumber Daya, Peningkatan Ekonomi dan Penyelesaian Politik di Kolombia—Tidak Ada Kutukan Tanpa Pembangunan
