Posted in

Dampak risiko kedaulatan dan tata kelola sisi utang terhadap premi risiko infrastruktur lintas batas di negara berkembang: Kasus Kenya

Dampak risiko kedaulatan dan tata kelola sisi utang terhadap premi risiko infrastruktur lintas batas di negara berkembang: Kasus Kenya
Dampak risiko kedaulatan dan tata kelola sisi utang terhadap premi risiko infrastruktur lintas batas di negara berkembang: Kasus Kenya

Abstrak
Motivasi
Ketergantungan negara-negara berkembang pada modal asing untuk proyek infrastruktur berskala besar menjadikan premi risiko kedaulatan dan praktik tata kelola sisi utang menjadi penentu utama premi risiko infrastruktur lintas batas.

Tujuan
Studi ini memperkirakan dampak sebaran obligasi negara internasional (risiko sistematis) dan tata kelola sisi utang (risiko tidak sistematis) terhadap premi risiko infrastruktur lintas batas di proyek infrastruktur utama Kenya dari tahun 2011 hingga 2020.

Pendekatan dan metode
Kami menggunakan analisis data panel gabungan dan efek acak dari data sekunder.

Temuan
Temuan menunjukkan bahwa meningkatnya spread obligasi negara internasional (berkisar antara 9,6% hingga 32,39%), tingkat korupsi, rasio utang luar negeri terhadap impor, tingkat pemanfaatan pinjaman, keterlambatan pencairan, dan pengungkapan risiko iklim berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan premi risiko infrastruktur lintas batas. Interaksi antara spread obligasi dan korupsi memiliki efek gabungan dalam meningkatkan premi risiko infrastruktur lintas batas. Di sisi lain, jatuh tempo pinjaman yang lebih lama, tingkat pengembalian internal yang lebih tinggi, keterlibatan pemerintah yang substansial, dan meningkatnya rasio utang luar negeri terhadap total investasi mengurangi premi risiko proyek.

Implikasi kebijakan
Temuan-temuan ini menggarisbawahi perlunya Kantor Pengelolaan Utang Publik dan lembaga-lembaga pelaksana infrastruktur modern di Kenya untuk mengurangi biaya pinjaman eksternal melalui reformasi tata kelola yang meningkatkan transparansi, pengawasan proyek, dan standar lingkungan. Dengan memperkuat tata kelola sisi utang, Kenya dapat mengurangi biaya pinjaman eksternal dan meningkatkan keberlanjutan utang yang dipimpin oleh infrastruktur. Dengan demikian, studi ini menawarkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan menekankan peran alat-alat pengelolaan utang negara modern yang menargetkan keberlanjutan dan reformasi tata kelola strategis di tingkat proyek dalam menarik suku bunga pinjaman yang lebih menguntungkan untuk pembiayaan infrastruktur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *