ABSTRAK
Studi ini menyelidiki dampak faktor lingkungan dan ekonomi terhadap emisi karbon (CAR) di Tiongkok dari tahun 2007 hingga 2020, dengan mempertimbangkan hipotesis Kurva Kuznets Lingkungan (EKC). Kami menggunakan pendekatan MM-QR untuk menganalisis hubungan asimetris antara Produktivitas Faktor Total Hijau (GTFP), Teknologi Pengeluaran Fiskal (FTE), Inovasi Teknologi Hijau (GTI), Tingkat Inovasi (INN), Produk Domestik Bruto (PDB), Modal Manusia (HC), dan emisi karbon (CAR). Temuan mengungkapkan bahwa GTFP, FTE, GTI, dan INN memberikan dampak negatif yang signifikan pada cCAR, dengan efek ini menguat pada kuantil yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan dalam teknologi hijau dan kebijakan fiskal yang mempromosikan teknologi lingkungan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Sebaliknya, PDB menunjukkan hubungan positif dengan CAR, yang berpotensi mencerminkan tahap awal EKC. PDB 2 juga terkait positif, yang menunjukkan titik balik potensial menuju degradasi lingkungan pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini mengusulkan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekologis dan mencapai emisi nol bersih. Rekomendasi ini meliputi pengembangan sumber daya manusia untuk tenaga kerja terampil di sektor hijau, mendorong pengembangan dan adopsi teknologi hijau, dan meningkatkan pengeluaran fiskal untuk penelitian dan pengembangan lingkungan (R&D). Penelitian ini berkontribusi pada bidang manajemen lingkungan dengan memberikan bukti empiris tentang efektivitas kebijakan ekonomi hijau dan kemajuan teknologi dalam mengurangi emisi karbon. Temuan ini menawarkan wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan yang ingin mencapai pembangunan berkelanjutan di Tiongkok dan negara-negara ekonomi serupa.
Inovasi Hijau dan Belanja Fiskal: Menguraikan Jalan Menuju Pembangunan Berkelanjutan
