Posted in

Kartel Kartu Pascakolonial: Bagaimana Perusahaan Eropa Menjual Pemungutan Suara Biometrik di Afrika

Kartel Kartu Pascakolonial: Bagaimana Perusahaan Eropa Menjual Pemungutan Suara Biometrik di Afrika
Kartel Kartu Pascakolonial: Bagaimana Perusahaan Eropa Menjual Pemungutan Suara Biometrik di Afrika

ABSTRAK
Perusahaan biometrik melihat Afrika sebagai ‘garis depan utama’ — pasar yang relatif belum tersentuh, belum sepenuhnya terjamah. Meskipun sekarang ada banyak literatur kritis tentang teknologi identifikasi di Afrika dan belahan bumi selatan, sedikit perhatian yang diberikan kepada satu kelompok aktor utama, yaitu perusahaan yang menjual teknologi tersebut. Untuk mengeksplorasi isu ini, penulis menggunakan studi kasus yang melibatkan identifikasi biometrik pemilih. Berdasarkan karya David Lyon, artikel ini memperkenalkan gagasan kartel kartu pascakolonial dan menganalisis bagaimana kartel ini terbentuk. Pertama, kerangka analitis membawa vendor, yang merupakan aktor utama tetapi sering diabaikan, kembali ke studi teknologi identifikasi. Kedua, hal itu mencerminkan dimensi pascakolonial pasar. Ini menjelaskan dominasi perusahaan-perusahaan Eropa, dengan fokus khusus pada perusahaan-perusahaan Prancis di bekas Kekaisaran Prancis, dan menganalisis bagaimana para aktor Afrika menavigasi struktur kekuatan global yang tidak setara ini. Artikel ini menyimpulkan bahwa sementara mobilisasi anti-imperialis baru-baru ini mempolitisasi peran perusahaan asing, negara-negara Afrika menjadi semakin bergantung pada aktor korporat baik untuk manajemen pemilu maupun identifikasi warga negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *