ABSTRAK
Kondisi medan perang yang kompleks dapat menyebabkan alokasi fungsi yang tidak masuk akal dari sistem manusia-mesin dalam kendaraan lapis baja, yang mengurangi keselamatan dan efisiensi tempur. Bertujuan untuk mengoptimalkan alokasi fungsi dalam tugas-tugas tempur yang umum, studi ini mengusulkan strategi kerja sama dengan mengintegrasikan teori permainan evolusi dengan dinamika sistem. Dengan mengambil kru dan sistem otomatis sebagai pemain yang berbeda dalam model permainan evolusi, matriks pembayaran dibuat. Strategi stabil evolusi dari sistem dinamis replikator dibahas di bawah rute evolusi yang berbeda, yang mengungkap fitur dinamis varian waktu dari permainan evolusi manusia-mesin. Selain itu, model dinamika sistem dibangun untuk menjelaskan perilaku interaksi internal dan mekanisme sistem manusia-mesin. Hasil simulasi menunjukkan bahwa permainan dengan status sistem awal yang berbeda dapat bertemu ke titik ekuilibrium yang berbeda. Analisis proses evolusi dengan parameter model yang berbeda menunjukkan bahwa strategi permainan lebih sensitif terhadap biaya peningkatan beban kerja mental dan hasil peningkatan kepercayaan dan akurasi keputusan. Dengan penerapan strategi alokasi fungsi yang diusulkan, koefisien beban kerja mental menurun hingga 36,09%, sementara tingkat kepercayaan dan akurasi keputusan meningkat masing-masing sebesar 33,59% dan 38,83%. Strategi yang diusulkan menyoroti dampak signifikan beban kerja mental, kepercayaan, dan akurasi keputusan pada pendekatan permainan, dan menjelaskan perilaku interaksi internal dan mekanisme antara strategi permainan evolusioner dan dinamika sistem manusia-mesin. Studi ini dapat memberikan referensi teoritis dan pendekatan pemodelan untuk kerja sama manusia-mesin dalam kendaraan lapis baja.
Strategi Alokasi Fungsi untuk Sistem Manusia-Mesin pada Kendaraan Lapis Baja Berdasarkan Teori Permainan Evolusi dan Dinamika Sistem
