Studi kelayakan adalah proses sistematis untuk mengevaluasi sejauh mana suatu rencana, proyek, atau bisnis dapat dijalankan dengan sukses, baik dari segi teknis, finansial, operasional, hukum, maupun pasar. Studi ini berfungsi sebagai alat pengambilan keputusan yang sangat penting, karena membantu pemangku kepentingan memahami apakah ide atau inisiatif tertentu benar-benar layak untuk direalisasikan.
Tujuan utama dari studi kelayakan adalah untuk mengidentifikasi peluang, tantangan, risiko, dan kebutuhan sumber daya sebelum proyek dimulai. Dengan melakukan studi kelayakan secara menyeluruh, organisasi dapat menghindari pemborosan biaya, waktu, dan tenaga pada proyek yang berisiko tinggi atau tidak sesuai dengan realitas pasar dan kemampuan internal.
Umumnya, studi kelayakan mencakup lima aspek utama:
-
Kelayakan Teknis – Menilai apakah teknologi, peralatan, sistem, dan sumber daya teknis yang dibutuhkan tersedia dan memadai untuk mendukung proyek.
-
Kelayakan Ekonomi/Finansial – Menganalisis potensi keuntungan, biaya investasi, proyeksi arus kas, dan pengembalian modal untuk memastikan proyek menguntungkan secara finansial.
-
Kelayakan Pasar – Mengevaluasi potensi permintaan, tren pasar, segmen pelanggan, persaingan, dan strategi pemasaran.
-
Kelayakan Operasional – Menelaah apakah organisasi memiliki kemampuan manajerial, tenaga kerja, dan sistem operasional untuk menjalankan proyek secara efektif.
-
Kelayakan Hukum dan Regulasi – Memastikan proyek tidak bertentangan dengan hukum, perizinan, atau regulasi yang berlaku di wilayah pelaksanaan.
Hasil dari studi kelayakan biasanya dituangkan dalam bentuk laporan resmi yang berisi data, analisis, dan rekomendasi yang dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk melanjutkan, menunda, atau menghentikan proyek.
Studi kelayakan sangat penting dalam berbagai konteks, seperti:
-
Pendirian bisnis baru
-
Pengembangan produk atau layanan baru
-
Investasi properti atau infrastruktur
-
Pengajuan pendanaan ke investor atau bank
-
Proyek pembangunan oleh pemerintah atau lembaga publik
Dengan kata lain, studi kelayakan adalah filter awal untuk menilai kelayakan ide sebelum dikembangkan lebih lanjut. Dalam dunia bisnis dan proyek, keputusan yang diambil tanpa studi kelayakan ibarat berjalan tanpa peta—berisiko tinggi dan tidak terarah.