ABSTRAK
Dalam lingkungan operasi pengeboran yang berisiko tinggi, pikiran yang mengembara merupakan kontributor signifikan terhadap perilaku yang tidak aman dan kinerja keselamatan yang berkurang. Meskipun dampaknya kritis, sedikit penelitian yang berfokus pada karakteristik kognitif dari pikiran yang mengembara dan pengaruhnya terhadap kesadaran situasi (SA). Penelitian ini berusaha menjembatani kesenjangan penelitian dengan memanfaatkan elektroensefalografi (EEG) untuk mengeksplorasi hubungan antara pikiran yang mengembara dan aktivitas otak, dengan tujuan untuk menetapkan cara objektif untuk memantau pikiran yang mengembara dari para pengebor. Dengan memanfaatkan Teknik Penilaian Global Kesadaran Situasi (SAGAT) dalam tugas pemantauan pengeboran yang disimulasikan, kami membandingkan keadaan 50 pengebor gas alam sebelum dan sesudah shift mereka. Data gelombang otak direkam dan dikategorikan ke dalam kelompok sebelum dan sesudah shift. Analisis kami mengungkapkan peningkatan yang signifikan dalam pikiran yang mengembara setelah shift, ditambah dengan penurunan SA yang nyata. Efek ini terutama terlihat selama tugas-tugas yang kompleks, seperti video simulasi tendangan gas, di mana waktu respons meningkat dan daya pita delta dan alfa di lobus frontal meningkat secara signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa pikiran yang melayang berdampak buruk pada SA, terutama dalam skenario tugas yang kompleks. Indikator saraf yang teridentifikasi menawarkan ukuran objektif dari kondisi kognitif pengebor dan dapat menginformasikan strategi pelatihan perhatian dan manajemen kelelahan. Dengan memberikan wawasan waktu nyata kepada manajer keselamatan tentang perhatian pekerja, deteksi pikiran yang melayang dapat membantu mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan operasional di lingkungan berisiko tinggi.
Dampak Pikiran yang Berkelana terhadap Kesadaran Situasi Pengebor dalam Operasi Pengeboran: Berdasarkan SAGAT dan EEG
